Masalah Makan Anak

Selasa, 15 Mei 2012

Beberapa masalah makan bisa jadi kebiasaan yang alami.

Kurang makan : sebuah penurunan pada selera makan, disebabkan oleh tingkat pertumbuhan yang lambat, yang sering terjadi pada anak berusia sekitar 1 tahunan. Meskipun begitu, masalah makan bisa terjadi jika orangtua atau pengasuh anak berusaha untuk memaksa anak untuk makan atau menunjukkan terlalu banyak perhatian mengenai selera makan atau kebiasaan makan anak. Ketika orangtua membujuk dan mengancam, anak dengan masalah makan bisa menolak untuk makan makanan di dalam mulut mereka. Beberapa anak bisa bereaksi kepada usaha orangtua memaksa memberi makan dengan memuntahkan.

Mengurangi ketegangan dan emosi negatif yang menyerang waktu makan kemungkinan sangat membantu. Situasi emosi bisa dihindari dengan meletakkan makanan di depan anak tersebut dan memindahkannya dalam waktu 20 sampai 30 menit tanpa komentar. Anak tersebut harus ditawarkan 3 makanan dan 2 sampai 3 makanan kecil setiap hari. Waktu makan harus dijadwalkan pada waktu anggota keluarga lain sedang makan, selingan, seperti televisi, harus dihindari. Duduk di meja dianjurkan. Penggunaan teknik penyeimbang selera makan anak tersebut, jumlah makanan yang dimakan, dan kebutuhan gizi

Banyak makan : banyak makan adalah masalah lain. Banyak makan bisa menyebabkan obesitas masa kanak-kanak. Sekali sel lemak terbentuk, mereka tidak akan hilang. Dengan begitu. Anak yang gemuk sekali lebih mungkin dibandingkan anak dengan berat badan normal untuk menjadi obesitas ketika dewasa. Karena obesitas masa kanak-kanak bisa membuat obesitas pada masa dewasa, hal itu harus dicegah atau disembuhkan.

Herpes Pada Bayi Baru Lahir

Herpes Simpleks pada bayi baru lahir merupakan suatu infeksi virus yang serius, yang menyerang organ utama (otak, hati, paru-paru) dan seringkali menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian.

Infeksi bisa terjadi sebelum atau setelah bayi lahir.
Ibu dari bayi biasanya tidak menyadari bahwa dia menderita herpes simpleks dan tidak menunjukkan gejala-gejalanya.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.

GEJALA
Gejala biasanya mulai muncul pada minggu pertama sampai minggu kedua.
Ruam kulit terbentuk sebagai lepuhan kecil berisi cairan, tetapi 45% bayi yang menderita herpes tidak memiliki ruam ini.

Jika tidak segera diobati, akan timbul gejala yang lebih serius dalam waktu 7-10 hari:
- suhu tubuh yang turun-naik
- kejang akibat infeksi otak
- otot yang kendur
- gangguan pernafasan
- peradangan hati (hepatitis)
- pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah yang menyebar.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya lepuhan berisi cairan.

Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pembiakan terhadap contoh cairan dari lepuhan.
Virus juga dapat ditemukan dalam air kemih, lendir dari kelopak mata atau hidung, carah atau cairan serebrospinal.

PENGOBATAN
Obat anti-virus asiklovir diberikan melalui infus.
Infeksi mata juga diobati dengan tetes mata atau salep trifluridin dan salep idoksuridin.

PROGNOSIS

Tanpa pengobatan, 85% bayi dengan penyakit yang menyebar akan meninggal.
Jika penyakitnya terbatas pada kulit, mata dan mulut, jarang terjadi kematian; tetapi 30% diantaranya mengalami kerusakan otak atau saraf yang baru muncul pada saat usia anak mencapai 2-3 tahun